Angin selatan berhembus syahdu, mengayun-ayunkan semak dan perdu. Pada jenjang-jenjang anak tangga itu, langkahmu menapak satu persatu seiring kumandang adzan menyeru. Jeda itu, jarum jam tiba-tiba menjelma debar memburu. Aku? Terdiam dibekukan waktu.
Matahari telah tergelincir ke barat, rentang kedua sebelum berselimut malam. Engkau hilang di keramaian, dalam baris-baris bergelombang, tenggelam. Doa-doa melangit dari bait-bait lirih, ketika kepala ditundukkan dalam-dalam. Aku? Kian terpaku dalam diam.
Lalu, perlahan-lahan, temaram lampu dipadamkan. Waktu bergulir kembali, hingga ruh berpisah dari badan.
Bandung, 21 Desember 2019
No comments:
Post a Comment