Thursday, December 04, 2014

Refleksi Waktu

Waktu seperti benang yang diulurkan memanjang, terkadang menyimpul, kusut tak menemui ujungnya. Tetapi, selalu ada cara untuk mengurainya perlahan, menemui untaiannya yang mula-mula. Begitulah yang aku rasakan ketika kembali ke tanah air setelah bertahun-tahun tak pulang. Hari-hari berjalan sebiasa malam dan siang berganti dalam keteraturannya, seperti tak ada yang berubah. Tetapi ketika menoleh kembali ke belakang, aku takjub bagaimana waktu telah mengubah segalanya, pun aku sendiri yang perlahan digerogoti usia. Kini, aku merasakan bahwa waktu hanyalah lembar-lembar persinggahan yang mengantarkanku ke berbagai tempat dan peristiwa, menemui orang-orang yang juga datang silih berganti. Aku ingin tak satu pun menguasai hati ini, sehebat apa pun dia menggetarkan relung-relung terdalam, bilik-bilik rapuh yang seringkali tak terjamah logika. Wahai dunia, aku ingin engkau hanya bersemayam dalam genggaman tanganku saja, karena persinggahanku sesungguhnya tak akan lama.

Bochum, 4 Desember 2014

Pantai Katwijk, The Netherlands, musim semi 2013.


1 comment:

-ia- said...

tapi nanti kalau makcik pulang ke cimahi, ada aku, popobear, dan baby blob ^^