kau, tolong seduhkan aku secangkir puisi, biar kureguk habis tak bersisa...
Monday, March 22, 2021
'Melihat' dengan Gelombang Bunyi Ultrasonik, Indra yang Tertukar?
Ultrasonografi atau USG merupakan salah satu teknik
pencitraan medis yang telah lama dikenal oleh masyarakat. Teknologi ini
didasarkan pada gelombang ultrasonik yang sesungguhnya merupakan gelombang
bunyi.
Namun umumnya, masyarakat mengasosiasikan USG hanya terbatas untuk
mencitrakan janin dalam kandungan, sebagaimana masyarakat sering
mengasosiasikan x-ray hanya sebagai foto rontgen dada.
Aplikasi
lain dari USG dalam bidang medis belum terlalu banyak dikenal. Padahal, tahukah
Anda? USG adalah salah satu teknik pencitraan yang memiliki banyak keunggulan
dibandingkan teknik pencitraan medis lainnya.
Apa Itu Gelombang Ultrasonik?
Seiring dengan berkembangnya teknologi, pemanfaatan USG kemudian lebih banyak kita kenal dalam dunia medis.
Gelombang ultrasonik merupakan gelombang bunyi dengan frekuensi sangat tinggi melebihi ambang batas pendengaran manusia, yaitu di atas 20 kHz (20 ribu getaran per detik) sehingga kita tidak dapat mendengarnya.
Di alam, jenis-jenis hewan tertentu mampu mendengar jenis gelombang ini, di antaranya kelelawar dan lumba-lumba. Kedua hewan ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk berkomunikasi dan bernavigasi untuk pergerakannya.
Informasi-informasi ini kemudian diterjemahkan oleh perangkat USG sebagai gambar dengan skala keabuan (grayscale) tertentu, atau masyarakat mengenalnya sebagai foto USG “hitam putih”.
Objek-objek yang letaknya lebih dangkal dari permukaan kulit akan berada pada posisi pada gambar yang lebih dekat ke transduser (garis paling atas), dan seterusnya. Objek-objek dengan pantulan yang lebih kuat akan terlihat lebih putih, sebaliknya objek-objek yang lebih lunak atau mengandung lebih banyak cairan akan terlihat lebih gelap (kehitam-hitaman). Gambar “hitam putih” inilah yang kemudian dicetak oleh dokter dan seringkali dikoleksi oleh ibu-ibu hamil sebagai foto janin kesayangan mereka.
Pada perkembangan selanjutnya, gambar USG tidak hanya sebatas gambar “hitam putih” 2 dimensi saja. Informasi dari gelombang pantul tadi diolah lebih lanjut dengan mengikutsertakan informasi-informasi lainnya sehingga dapat diamati secara real time sebagai gambar 3 dimensi.
Keunggulan Teknologi Ultrasonografi
Meskipun dari segi kualitas gambar, USG masih kalah dibandingkan dengan x-ray, CT-scan, atau MRI, namun teknologi ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain tidak ada risiko radiasi/ionisasi, perangkatnya relatif kecil dan portabel, lebih praktis, dan lebih murah. Oleh karena itu, untuk banyak kasus tertentu misalnya untuk pasien ibu hamil, hanya USG yang dapat digunakan karena x-ray, CT-scan, dan MRI memiliki risiko tinggi paparan radiasi terhadap janin.
Dengan berbagai keunggulan ini, apakah USG dapat digunakan untuk aplikasi lain dalam bidang medis selain untuk melihat janin? Jawabannya tentu saja bisa. Lain waktu akan saya ceritakan bagaimana USG dapat dimanfaatkan untuk mendiagnosis paru-paru dari pasien COVID-19.
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selama puluhan tahun, gelombang bunyi yang tak terdengar, tak teraba, tak tercium, dan tak terasa ini mampu diubah menjadi sesuatu yang dapat terlihat yang dalam perjalanannya mampu mengubah banyak hal dalam sejarah peradaban manusia, dari laut hingga ke perut.
No comments:
Post a Comment