Wednesday, May 11, 2016

Berlembar-lembar Perca(ya)

Karena pagi masih teramat malu
untuk bercermin pada gumpal awan
yang melintas-lintas di sela bukit.

Anjing kampung berbulu coklat,
kemilau emas disiram cahaya fajar,
dari retak-retak cermin tak berbingkai

Rerumputan tak beranjak dari mesranya
bersama embun sejak semalam,
padahal hujan sudah lama pulang dijemput angin.

Tahun menuju penghujung doa
yang masih berhias rangkai-rangkai semoga.
Engkau hanya perlu menyimpan
berlembar-lembar perca(ya).

Bandung, 16 Februari 2016

No comments: