Kawan,
pada pagi yang biru itu,
halimun menguap perlahan
dari lembah-lembah Wae Rebo.
Sayup-sayup kudengar
cericit burung pada dahan kayu di tepi jurang.
Jalan setapak yang kulewati masih basah,
sisa hujan semalam,
yang masih malu-malu menyapa Manggarai.
Namamu kutulis di atas selembar daun,
di antara pokok-pokok berdaun merah
yang aku tak tahu namanya.
Biar angin yang menjaganya.
Wae Rebo, Flores, 28 Desember 2015
No comments:
Post a Comment