Bandung sudah masuk musim penghujan. Musim ketika rintik-rintik air berjatuhan dari langit, satu per satu saling berkejaran. Ada lukisan keindahan di setiap goresnya, di pucuk-pucuk pepohonan, atap-atap bangunan, dan derai curahnya yang terbawa angin.
Jendela kaca di ruanganku kubiarkan terbuka lebar. Biar harum bau hujan bisa kuhirup dalam-dalam, biar angin dinginnya menusuk hingga ke tulang. Tak ada minuman hangat dan hingar bingar kendaraan. Yang ada hanya suara hujan dan sayup-sayup senandung tilawah Al Qur'an.
Sore ini adalah sore terindahku di kampus ini. Kampus yang telah menumpahkan warna-warninya dalam jiwaku. Rasanya baru kemarin, ketika dengan malu-malu aku berkenalan dengan kawan-kawan baru. Ketika lidah-lidah kami masih bau "kampung halaman". Sudah 7 tahun ternyata, dan waktu berlalu begitu cepat.
Di sini aku pernah bangga, pernah benci, pernah jenuh, pernah gembira, tapi pada detik ini aku sadar bahwa aku telah jatuh cinta. Jatuh cinta pada setiap proses yang kujalani sampai hari ini. Cinta dari keluarga, saudara, para guru dan kawan-kawanku tak pernah bisa kubalas sampai mati. Kepada harum hujan bulan November, kutitipkan maaf dan terima kasihku untuk mereka, mereka yang telah membuatku menjadi aku.
Bandung 3 November 2011
No comments:
Post a Comment